Pemkot Bandar Lampung Akan Buat 10 Rumah Restorative Justice
INISIATORNEWS, BANDAR LAMPUNG- Menghadiri Peresmian Rumah Restorative Justice (RJ), Walikota Bandar Lampung Eva Dwiana akan membuat 10 Rumah RJ di Kota Bandar Lampung.
“Keberadaan Rumah Restorasi Justice dapat memberikan dampak yang positif di masyarakat. Karena, keberadaannya dapat menjadi penyelesaian permasalahan dengan kekeluargaan,” ujarnya saat dimintai keterangan usai peresmian Rumah Restorative Justice di Kelurahan Kedamaian pada Senin(5/12).
Lanjutnya, hal ini sangat penting untuk menyelesaikan perkara dengan cara musyawarah, mufakat dan memberikan keadilan bagi pelaku ataupun korban sangat penting untuk perdamaian antara masyarakat.
Eva Dwiana juga mengungkapkan, pihaknya akan mensosialisasikan kepada masyarakat yang mengalami perkara-perkara untuk menyampaikan kasusnya.
“Kami juga akan mensosialisasikan bahwa KDRT kalau masih bisa disampaikan ke RJ untuk didamaikan akan kita lakukan. RJ ini merupakan rumah ke dua. Insyaallah 10 akan kita lakukan. Selanjutnya di Rajabasa,” ungkapnya.
Sementara, Kepala Kejaksaan Tinggi (Kejati) Lampung, Nanang Sigit Yulianto mengatakan, untuk masuk dalam RJ memerlukan dua belah pihak yang mengalami perkara.
“Untuk masuk RJ itu ada dua pihak, terdakwa dan korban. Korban itu orang atau pribadi. Pertama itu harus ada perdamaian dan masing-masing kedua pihak sepakat saling memaafkan. Jadi, perkara yang sudah disampaikan Kejaksaan Negeri, nanti akan dilakukan RJ,” ujarnya.
Menurut Nanang, perkara yang bisa masuk dalam Rumah Restorative Justice harus memenuhi beberapa syarat tertentu.
“RJ hanya dapat dilakukan kepada pelaku yang memiliki perkara dengan ancaman hukum tidak lebih dari 5 tahun, pelaku tidak pernah dihukum, sudah ada perdamaian, dan disaksikan oleh tokoh adat baru bisa dilakukan RJ,” jelasnya.
Nanang mengungkapkan, adanya Rumah Retorative Justice bertujuan untuk menghindari ancaman hukuman pidana di pengadilan.
“Karena tujuan dari Rumah Restorative Justice adalah memulihkan keadaan semuanya, dari yang tadinya bersebrang, bagaimana caranya dengan adanya rumah ini dapat kembali seperti semula dengan catatan-catatan tertentu,” tandasnya. (Red)