DPRD Lamteng Segera Turun Lapangan Sikapi Proyek Jembatan Way Billu Amburadul

0

Memprihatinkan, proyek jembatan Way Billue, Lampung Tengah Baru saja diserah terimakan sudah amburadul. Foto/Ist

Bagikan :

INISIATORNEWS, LAMTENG – Anggota DPRD Lampung Tengah (Lamteng), juga prihatin dengan hasil pekerjaan Proyek Jembatan Way Billue di Kampung Buyut Ilir arah Kota Gajah milik Provinsi Lampung melalui Dinas Bina Marga Bina Kontruksi (BMBK) Provinsi Lampung yang menelan dana sekitar Rp5 Miliar.

Padahal pekerjaan Jembatan di Kampung Buyut Ilir itu menghubungkan jalur kearah Kecamatan Kota Gajah-Gunung Sugih itu baru saja sepekan diserah terimakan, namun kondisinya sudah rusak parah.

“Ya kita sudah dengar, dan sudah dapat laporan dari masyarakat, terkait proyek jembatan di Jalan Provinsi itu. Liding sektornya Dinas BMBK. Kita akan segera turun kelapangan, untuk melihat langsung. Kita akan evaluasi satker dan rekanannya,” ujar Deni Anggota DPRD Lamteng.

Dari ramai vidio di unggah masyarakaat di medsos, lanjutnya, terlihat tidak sesuai antara spek dan fisik.

Untuk diketahui, Proyek degan rekanan CV Bangun Karya Sakti alamat Bandar Lampung itu kini kondisi dinding penyangga jalanya ambrol itu juga juga disertai dinding penyangga dekat cora jembatan yang retak-retak dan ditutup dengan semen. Dipastikan dalam tidak waktu lama, seluruh tembok batu dinding pembatas itu akan ambrol seluruhnya.

Lagi-lagi kejadi di Lampung Tengah, proyek pembangunan jembatan yang terputus di Kampung Buyut Ilir baru seumur jagung sudah ambrol.

“Padahal nominal anggaran tidaklah sedikit perkiraan sekitar Rp5 milyar, anggaran yang dikucurkan dari Provinsi Lampung ini sangatlah besar namun, pekerjaannya kok seperti ini hancur,” kata Ersah pada akun Facebook di media sosialnya, Selasa 25 Oktober 2022.

Menurut Ersah proyek pembangunan jembatan yang terputus di Kampung Buyut Ilir baru seumur jagung sudah ambrol.

Dia berharap Aparat Penegak Hukum (APH) harus turun tangan, memeriksa dan menginvestigasi dari pengerjaan jembatan tersebut, apakah sudah benar sesuai Standar Operasional Presedur (SOP) ataukah sebaliknya.

“Dan kita berharap agar kerusakan tersebut dapat diperbaiki sehingga aktifitas masyarakat bisa berjalan dengan lancar, dan aman. Mohon agar pihak terkait meninjau ulang pekerjaan ini, supaya jangan sampai terulang kembali,” katanya. (Red)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *