Bagikan :

INISIATORNEWS, JAKARTA-Massa pendemo PA 212, Gerakan Nasional Pembela Rakyat (GNPR), dan aliansi lainnya yang berunjuk rasa menolak kenaikan BBM di sekitar Patung Kuda, Jakarta Pusat, sempat ricuh.

Polisi mengungkap kericuhan ini karena miskomunikasi.

“Kalau pantauan kami ada miskom. Karena tadi di satu ruas jalan yang lain, tepatnya di Merdeka Barat ada satu aliansi lagi yang menyampaikan pendapatnya di muka umum. Namun sepertinya dianggap mengganggu oleh kelompok yang di sebelahnya PA 212, sehingga ada ketersinggungan,” kata Kapolres Metro Jakarta Pusat Kombes Komarudin di sekitar Patung Kuda Arjuna Wijaya, Jakarta Pusat, Senin (12/9), dilansir melalui Era.id.

Komarudin menambahkan estimasi massa yang berunjuk rasa di sebelah PA 212 dan GNPR sekitar 40 orang. Dia mengaku belum mengetahui secara pasti dari mana massa itu berasal. “Kita juga belum monitor mereka dari mana, karena tidak ada pemberitahuan sama sekali,” sambungnya.

Kombes Komarudin mengatakan penyampaian aspirasi tidak dilarang Undang-Undang. Dia meminta massa untuk berunjuk rasa secara kondusif. Terkait ada berapa massa yang diamankan polisi dari kericuhan ini, tak Komarudin ungkapkan.

“Saat ini sedang kita coba deteksi. Termasuk kelompoknya kita pisahkan, sehingga silakan saja menyampaikan aspirasi. Namun tentunya saling menghormati, itu saja,” imbuhnya.

Sebelumnya, Massa PA 212 dan GNPR yang berunjuk rasa menolak kenaikan BBM sempat ricuh. Polisi mengamankan satu orang dari kericuhan ini.

Pantauan, Senin (12/9/), massa PA 212 dan GNPR melakukan unjuk rasa di sekitar Patung Kuda, Jakarta Pusat. Orator bergantian berorasi.

Tak lama kemudian, muncul massa lain yang akan melakukan unjuk rasa. Satu mobil komando dibawa massa ini.

Tak diketahui secara pasti, tiba-tiba kericuhan terjadi. Massa PA 212 dan GNPR menghampiri massa yang baru datang ini. Botol air mineral dan batu dilempar ke massa yang baru datang ini. Massa yang baru datang ini pun mundur.

Pendemo PA 212 dan GNPR mengejar massa yang baru datang ini. Tampak, para massa ini mencoba menghakimi massa pendemo baru ini.

Ada satu orang yang ditarik massa. Polisi dan TNI yang berjaga langsung melerai. Massa diminta tenang. “Jangan mancing-mancing umat islam lu,” teriak massa.

Satu orang yang ingin dihakimi massa ini segera diamankan aparat yang berjaga. (*)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *