Bupati Lampura Minta Polda Lampung Beri Pendampingan Psikologi Terhadap Keluarga Korban

0
730E3A58-08F6-4B8C-86F3-F69DF087D8CD
Bagikan :

INISIATORNEWS, LAMPURA – Saat Bupati Lampung Utara (lampura) Hi. Budi Utomo. S.E bersama Kapolres AKBP Kurniawan Ismail SH, SIK, MIK, datang berkunjung ke rumah keluarga korban Curas pasangan Hardi dan Parni di Desa Sukamaju Kecamatan Abung Semuli, dua hari lalu, mdirinya khawatir bila berdampak pada kondisi psikologi pasca kematian anaknya.

Terhadap mereka, Budi menginginkan mendapat semacam pendampingan psikologi (Pasca Trauma) Treatment Trauma Healing, sehingga melalui Kapolres Lampura.

Kami meminta bantuan kepada pihak Polda Lampung untuk memastikan bagaimana kondisi psikis keluarga korban,” ujar Budi, Rabu (08/02/2023).

Dikatakan olehnya bahwa pihaknya merasa prihatin atas kejadian tersebut dan ini merupakan perbuatan yang sadis, dimana harta milik korban diambil dan orangnya dibunuh.

“Kita selaku Pemerintah daerah tentu mengapresiasi atas kinerja Polres Lampura yang dalam waktu yang singkat telah berhasil menangkap pelaku, sehingga bisa memberikan kenyamanan bagi masyarakat, memberikan keyakinan bahwa Polisi itu ada untuk rakyat,” sambungnya.

Sementara bapak kandung korban (Hardi) menceritakan sejak terjadinya peristiwa itu, ia masih marasakan duka yang mendalam.

“Bila hendak jalan keluar rumah tidak berani melintas dan melihat TKP. jadi teringat saat korban mengerang ditembak pelaku,” uja Hardi

Perasaan yang sama juga diceritakan oleh Parni ibu kandung (alm) Ilham, yang masih mengingat betapa ia mengasuh sejak kecil, disekolahkan, dewasa dan membantu pekerjaan keluarga dalam memenuhi kebutuhan sehari-hari.

“Lebih terasa lagi ketika dirinya melihat kamar tidur korban, rasanya seperti tidak percaya bila korban Ilham sudah pergi untuk selamanya,” tutur Parni pilu.

Secara terpisah beberapa warga masyarakat juga turut berkomentar atas peristiwa keji yang dilakukan oleh para kawanan pelaku, diantaranya Farid Helmi, Kepala Dusun Sukajadi Supriadi dan juga Yanto.

Mereka mengatakan, para pelaku selain memang sangat meresahkan warga dan sudah banyak hewan ternak disini yang hilang.

“Para pelaku itu seperti orang yang tidak memiliki hati, hanya karena untuk mengambil hewan kambing saja harus menembak mati orang,” ujar Farid Helmi geram. (*/sopian)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

error: Content ini dilindungi !!